Sunday, April 22, 2012

Prosedur Uji pH Standar SNI

Metode Uji Derajat Keasaman Berdasarkan Standar Nasional Indonesia
Metode ini menggunakan acuan SNI 06-6989.11-2004

Dasar Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan,

Metode ini berjudul Air dan air limbah – Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter yang merupakan revisi dari SNI 06-2413-1991 dengan judul Metode pengujian kualitas fisika air, butir 3.10. Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter

Sebelum dituliskan cara uji ini penting kita pahami beberapa istilah yang terkait antara lain, pH larutan merupakan minus logaritma konsentrasi ion hidrogen yang ditetapkan dengan metode pengukuran secara potensiometri dengan menggunakan pH meter. Larutan penyangga (buffer) pH merupakan larutan yang dibuat dengan melarutkan garam dari asam lemah-basa kuat atau basa lemah-asam kuat sehingga menghasilkan nilai pH tertentu dan stabil. Certified Reference Material (CRM), merupakan bahan standar bersertifikat yang tertelusur ke sistem nasional atau internasional.

Prinsip cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter adalah sebuah Metode pengukuran pH berdasarkan pengukuran aktifitas ion hidrogen secara potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter.

Bahan
  • Larutan penyangga (buffer) : Larutan penyangga 4, 7 dan 10 yang siap pakai dan tersedia dipasaran, atau dapat juga dibuat dengan cara sebagai berikut:
  • Larutan penyangga, pH 4,004 (250C) : Timbangkan 10,12 g kalium hidrogen ptalat, KHC8H4O4, larutkan dalam 1000 mL air suling.
  • Larutan penyangga, pH 6,863 (250C) : Timbangkan 3,387 g kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4 dan 3,533 g dinatrium hidrogen fosfat, Na2HPO4, larutkan dalam 1000 mL air suling.
  • Larutan penyangga, pH 10,014 (250C) : Timbangkan 2,092 g natrium hidrogen karbonat, NaHCO3 dan 2,640 g natrium karbonat, Na2CO3, larutkan dalam 1000 mL air suling.
Peralatan
  •     pH meter dengan perlengkapannya;
  •     pengaduk gelas atau magnetik;
  •     gelas piala 250 mL;
  •     kertas tissue;
  •     timbangan analitik; dan
  •     termometer.

Persiapan pengujian
  1. Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi kerja alat setiap kali akan melakukan pengukuran.
  2. Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan contoh uji sampai suhu kamar.

Prosedur
  1. Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas elektroda dengan air suling.
  2. Bilas elektroda dengan contoh uji.
  3. Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang tetap.
  4. Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.

Jaminan mutu dan pengendalian mutu
Jaminan mutu
  1. Gunakan bahan kimia berkualitas pro analisis (pa).
  2. Gunakan alat gelas bebas kontaminasi dan terkalibrasi.
  3. Gunakan pH meter yang terkalibrasi
  4. Dikerjakan oleh analis yang kompeten.
  5. Lakukan anal isis segera atau lakukan anal isis di lapangan.

Pengendalian mutu
  1. Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis.
  2. Buat kartu kendali (control chart) untuk akurasi analisis dengan CRM.

Pelaporan
Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut:
  1. Parameter yang dianalisis.
  2. Nama analis dan tanda tangan.
  3. Tanggal anal isis.
  4. Rekaman hasil pengukuran duplo, triplo dan seterusnya.
  5. Rekaman kurva kalibrasi atau kromatografi.
  6. Nomor contoh uji.
  7. Tanggal penerimaan contoh uji.
  8. Batas deteksi.
  9. Rekaman hasil perhitungan/pengukuran.
  10. Hasil pengukuran persen spike matrix dan CRM atau blind sample (bila dilakukan).
  11. Kadar pH dalam contoh uji.

Artikel Terkait