Sunday, July 8, 2012

Tuberculosis (Tb) Paru

Klasifikasi Penyakit Tb Paru

Penyakit Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah utama dunia, terutama di negara berkembang. Sedangkan di Indonesia jumlah pasien TB paru menempati urutan ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Diantara masalah utama yang ditemui, yaitu masih kurangnya monitoring pada pasien TB paru, sehingga  menyebabkan pengobatan tidak efektif.

Berdasarkan organ tubuh yang terkena:
  • TB paru adalah TB yang menyerang jaringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus.
  • TB ekstra paru. TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis :
  • TB paru BTA positif. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.
  • 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran TB paru.
  • 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB paru positif.
  • 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
  • TB paru BTA negatif. Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif. \
Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi:
a)    Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative.
b)    Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran TB paru.
c)    Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
d)    Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan.

Berdasarkan tingkat keparahan penyakit : TB paru BTA negatif foto toraks positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila

Artikel Terkait