Monday, August 6, 2012
Masalah Kesehatan Serius Yang Ditimbulkan Penyakit Tb Paru
Do you like this story?
Mengapa TBC Menjadi Masalah Kesehatan Serius di Indonesia ?
Salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah sangat serius di masyarakat sampai saat ini adalah tuberkulosis (TBC) atau yang lebih dikenal dengan TB Paru. Sebagaimana kita ketahui, TBC merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dan menjadi salah satu prioritas dalam program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Jenis penyakit menular lain yang menjadi prioritas adalah malaria, demam berdarah dangue, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, diare, polio, filaria, kusta, dan pneumonia.
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi pada manusia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif, pada waktu batuk atau bersin, pasien meyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei) sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Kuman TBC berbentuk batang, mempunyai sifat tahan terhadap asam dan alkohol pada pewarnaan, sehingga disebut sebagai basil tahan asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan adanya sinar matahari langsung. Pada tempat yang lembab dan gelap mampu bertahan hidup beberapa jam, sedangkan di dalam jaringan tubuh kuman ini dapat tertidur selama beberapa tahun (dormant).
Mengapa penyakit ini menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia bahkan dunia? Berikut beberapa data yang ada (dari berbagai sumber):
- Sepanjang dasawarsa terakhir di abad 20 ini jumlah kasus baru TB meningkat di seluruh dunia dan 95% kasus terjadi di negara berkembang.
- Terdapat 9,2 juta kasus baru dan ± 1,7 juta kematian karena TB pada tahun 2006. India, Cina, dan Indonesia memiliki kontribusi lebih dari 50% terhadap seluruh kasus TB di dunia.
- Tuberkulosis juga membunuh satu juta wanita dan 100.000 anak setiap tahunnya dan terdapat 450.000 anak usia di bawah 15 tahun meninggal dunia karena TB
- Tahun 1999 WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB Paru, 262 basil tahan asam (BTA) positif, dengan kematian sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB Paru BTA positif
- Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penderita TB paru terbesar ke tiga di dunia setelah China dan India.
- Di Indonesia, penyakit ini menjadi serius, karena berdasarkan data, penyakit TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
- Hasil survei prevalensi pada Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004, diperkirakan prevalensi penyakit TB Paru berdasarkan pemeriksaan mikroskopik Basil Tahan Asam (BTA) positif sebesar 104 per 100.000 penduduk.
- Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, TB berkonstribusi sekitar 9,4% terhadap total kematian di Indonesia. Dengan demikian TB menempati peringkat ke tiga penyebab kematian utama di Indonesia setelah penyakit sistem kardiovaskuler (26,4%) dan penyakit sistem pernapasan (12,7%). Pada kelompok penyakit infeksi, tuberkulosis berada pada tingkat pertama penyebab kematian diatas tifus (4,3%) dan diare (3,8%).
World Health Organization pada tahun 1993 mencanangkan TB sebagai kedaruratan global (Depkes RI, 2002). Berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit yang bersifat menular dan kronis ini telah dilakukan, namun belum berhasil menurunkan angka kesakitan dan
Refference, diantaranya:
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/ SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, Jakarta.
- Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan ke-8, Departemen Kesehatan RI. 2002
- Global Tuberculosis Control; Indonesia Profile; WHO Report 2003
- Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI. 2008
- Lembar Fakta Tuberkulosis, Depkes RI., WHO. (2008),
Artikel Terkait
This post was written by: Public Health Portal
Public Health Portal as a Public Health Forum. Follow its on Twitter