Wednesday, August 8, 2012
Parasitologi Lingkungan
Do you like this story?
Parasit didefinisikan sebagai organisme yg terdiri atas satu sel yang kita kenal dengan nama protozoa atau organisme banyak sel atau yang disebut helminth / cacing. Karakteristik pokok dari organisme ini, sehingga disebut sebagai parasit, karena mereka hidupnya tergantung pada hospes. Beberapa jenis parasit pada parasitologi lingkungan akan diuraikan pada posting kali ini, selanjutnya pada posting berikutnya.
Protozoa
Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
Macam parasit (protozoa) yang mencemari lingkungan:
- Entamoeba histolitika
- Entamoeba coli
- Balantidium coli
- Giardia lamblia
- Trichomonas vaginalis
- Toxoplasma gondii
Golongan Nematode
Nematoda (dari bahasa Yunani nema yang berarti benang dan ode yang berarti "seperti”. Filum Nematoda merupakan salah satu filum yang mempunyai anggota terbanyak yaitu diperkirakan antara 80.000 spesies, dengan 15.000 diantaranya merupakan parasit.
- Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
- Trichuris trichiura (cacing cambuk)
- Ancylostoma duodenale (cacing tam bang / cacing kait)
- Necator americanus (cacing tam bang / cacing kait)
- Enterobius vermiculari (cacing kremi)
- Strongyloides stercoralis
Mayoritas nematoda berjenis kelamin terpisah (uniseksual). Pada cacing jantan terdiri dari satu atau kadang-kadang dua testis tubuler. Sedangkan siklus hidup cacing nematoda secara umum dapat dibagi menjadi dua, secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung melalui larva infektif seperti Ancylostoma sp dan melalui telur infektif, seperti pada Ascaris sp., Trichuris sp. Sedangkan prosesnya ketika telur menetas (diluar tubuh hospes) yang kemudian berkembang dalam beberapa stadium. Terdapat stadium infektif, jika termakan oleh hospes akan berkembang menjadi cacing dewasa. Juga dapat melalui cara dengan telur berkembang diluar tubuh hospes, tetapi tidak menetas. Larva infektif tetap didalam telur, denga proses infeksi melalui oral dengan termakan kita, misalnya terjadi pada golongan Ascaris sp.
Siklus perkembang biakan secara tidak langsung dapat melalui hospes Intermidier seperti Dirofilaria sp., dan Thelazia sp. Proses tersebut dapat melalui beberapa macam tahapan berikut :
- Telur menetas atau cacing vivipar dan larvanya masuk kedalam hospes antara. Setelah hidup bebas sebentar, Hospes intermidier termakan oleh hospes definitif.
- Telur tidak menetas dan tertelan oleh hospes antara, kemudian Hospes antara dimakan oleh hospes definitif.
- Cacing vivipar dan larvanya masuk kedalam darah hospes, dan dihisap oleh hospes intermidier penghisap darah (nyamuk) sebagai tempat tumbuhnya larva infektif. Pada waktu hospes antara menghisap darah hospes definitif, larva infektif keluar dari probosis hospes antara menembus masuk kedalam hospes definitif melalui kulit.
Golongan Cestoda:
Cestoda atau cacing pita kebanyakan darinya adalah parasit. Hampir semua merupakan endoparasit dengan hidup dalam sistem pencernaan pada vertebrata dan larvanya ada di dalam jaringan vertebrata dan invertebrata. Makanan didapatkan cacing pita diserapnya melalui permukaan tubuhnya. Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita. Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya melalui seluruh permukaan proglotid. Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan system pencernaan , skolex hanya untuk menempelkan dirinya ke usus.
Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan. Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna, belum matang. Contoh cacing golongan Cestoda ini adalah
• Taenia saginata (dalam usus manusia) di bawa oleh sapi
• Taenia solium (dalam usus manusia) dibawa oleh babi
• Choanotaenia infudibulum (dalam usus ayam)
• Echinococcus granulosus (dalam usus anjing)
• Diphyllobothrium latum (menyerang manusia melalui inang katak , ikan, Cyclops Udang udangan)
• Gol. Trematoda (Fasciola hepatica, Fasciolopsis buski, Clonorchis sinensis)
Agar kita tidak terinfeksi Taeniasis, salah satunya dengan memasak daging secara sempurna. Juga yang terpenting tidak buang air besar di sembarang tempat, karena faecesnya yang mengandung telur cacig ini dapat bertahan lama di lingkungan, sehingga beresiko dapat termakan ternak. Sedangkan jika sudah terinfeksi, dianjurkan minum obat-obatan anti cacing albendazole.
Artikel Terkait
This post was written by: Public Health Portal
Public Health Portal as a Public Health Forum. Follow its on Twitter